Sobat Filmi, baca cerpen membuat kita merasakan beragam rasa. Baca puisi, hati kita jadi lebih puitis. Nah, biar lebih bahagia, Filmi juga menghadirkan rubrik humor. Kali ini kumpulan cerita humor. Ada empat cerita humor di sini. Yuk, langsung tertawa. Eh, langsung baca.
Ungkapan Bahasa Sederhana
Seorang pria mengeluh kepada dokter bahwa ia mempunyai penyakit aneh, yaitu tidak bisa mengerjakan pekerjaan rumah yang seharusnya ia lakukan.
Setelah sang dokter memberikan penjelasan lengkap tentang penyakitnya itu, pria itu berkata, “baik Dok, saya bisa mengerti. Tapi tolong sekali lagi jelaskan kepada saya dengan bahasa yang lebih sederhana tentang penyakit saya.”
“Baik! Dengan bahasa sederhana”, jawab sang dokter, “Anda malas!”
“Baik”, kata si pria itu, “Sekarang beritahu saya istilah medisnya, sehingga saya bisa memberitahukan kepada istri saya!”
????
Baca juga: Cerita Humor Lucu
Dikasih Hadiah Guru
Saat pulang dari sekolah, Tutut sangat gembira karena memperoleh hadiah dari gurunya. “Tutut diberi Ibu Guru Hadiah, Mom.”
“Kenapa ibu Guru memberimu hadiah?”
“Karena Tutut memberi jawaban yang benar. Ibu Guru bertanya berapa berapa jumlah kaki burung onta dan Tutut menjawab tiga.”
“Lho… bukankah kaki burung onta itu jumlahnya dua?”
“Iya sih… tapi teman-teman sekelas menjawab empat. Tutut yang menang, soalnya jawabannya yang paling dekat!”
“@#$%^&**”
Baca juga: Sejarah Film
Ini masih sangat pagi
Pagi-pagi sekali beberapa mahasiswa sudah menemui seorang profesor untuk berkonsultasi. Para mahasiswa itu bertanya dan berbicara terus-menerus. Sang profesor hanya bisa diam mendengarkan. Setelah para mahasiswa berhenti bicara, sang profesor masuk ke dalam dan keluar membawa berbagai alat.
“Lihat, apa yang saya pegang?”, Tanya profesor kepada mahasiswanya.
“Gelas”, para mahasiswa serempak menjawab.
“Betul”, kata professor itu sambil mengangguk-angguk. “Kalau yang ini?”
“Piring”
Lagi-lagi sang professor mengangguk. “Kalau yang satu ini?”
“Sendok”
“Dan yang ini?” Tanya professor lagi.
“Gelas,” jawab para mahasiswa sambil menggaruk-garuk kepalanya lantaran mulai kebingungan.
“Bagus,” jawab sang professor sambil hendak berlalu ke dalam rumah.
“Tapi professor apa hubungannya alat-alat makan itu dengan berbagai pertanyaan kami tadi,” kata seorang mahasiswa.
“Tidak ada.”
“Lalu kenapa dari tadi menanyakan benda-benda itu pada kami,” tanya mahasiswa lainnya.
“Tidak ada. Saya hanya mau makan dulu. Karena ini masih sangat pagi dan saya belum sarapan,” jawab sang profesor enteng.
Baca juga: Efek Rumah Kaca
Ya pengen aja
Seorang anak bertanya kepada ibunya yang sedang sibuk memasak di dapur.
“Ibu, kenapa kalau kita lapar pengennya makan?”
“Ya pengen aja”, jawab sang Ibu sekenanya.
“Ooh”, kata sang anak sambil manggut-manggut.
“Trus kenapa kalau Ayah pulang malam ibu suka marah-marah,” tanya sang anak lagi.
“Ya pengen aja”, jawab sang ibu lagi.
“Lalu kenapa kalau aku mainan tanah juga dimarahi?”
“Ya pengen aja.”
Suatu hari sang anak menangis meraung-raung karena meminta mainan, sampai-sampai para tetangga berdatangan.
“Kamu kenapa sih? Setiap meminta sesuatu selalu menangis,” tanya sang Ibu.
“Ya pengen aja,” jawab sang anak sambil masih menangis.
Pengen aja komenn 😁😁
oke kakak