Agar Membaca Senikmat Nonton Video

0
35

Sobat Filmi lebih suka membaca (buku, majalah, koran, media online dan yang lain) atau menonton video? Saya yakin, kebanyakan dari Sobat Filmi mungkin menjawab yang kedua, yaitu menonton video. Ya, salah satu cara menikmati waktu luang yang paling difavoritkan oleh banyak kalangan adalah menonton video. Apalagi, saat ini banyak sekali video-video bisa diakses baik di kanal-kanal gratisan di media sosial, provider berbayar, atau juga tayangan di televisi. Menonton video tentu tidak selalu buruk, bahwa video-video yang edukatif juga bermanfaat besar untuk proses belajar kita.

Akan tetapi, membaca juga memiliki keutamaan tak kalah besar. Bahkan, ada aspek lain yang bisa didapat dari membaca, namun tidak bisa diperoleh dari menonton. Saat membaca buku, pikiran dan imajinasi kita bisa berkelana hingga menembus batas-batas yang tak bisa dijangkau panca indera, sementara menonton video kita sudah dibatasi dengan apa yang tersaji di depan mata. Dalam buku fiksi misalnya, banyak sekali adegan-adegan yang bisa kita bayangkan, namun ketika dilakukan ekranisasi, atau proses mengubah karya sastra dalam film, biasanya akan terjadi hal-hal yang di luar ekspektasi. Karena itu, saat menonton film yang diangkat dari buku, biasanya kita akan bergumam, lho kok tidak sedahsyat bukunya.

Membaca telah sekian lama teruji sebagai salah satu metode paling efektif untuk mengaktifkan otak dan menjadi sarana belajar kita. Sayangnya, membaca seringkali bukan sebuah pilihan menarik, apalagi bagi yang tidak terbiasa dengan buku atau tulisan-tulisan lainnya. Oleh karena itu, seringkali kita harus ‘memaksa diri’ untuk lebih rajin membaca, sehingga akhirnya membaca akan menjadi sebuah tradisi yang melekat pada keseharian kita.

Meskipun perlu paksaan, tak bijak memaksakan diri membaca sesuatu yang tidak menarik. Mulailah membaca buku atau tulisan lain dengan topik yang kita sukai. Lazimnya, bacaan-bacaan fiksi seperti novel, cerpen, atau juga komik, biasanya lebih mudah membuat kita merasa tertarik ketimbang tulisan-tulisan yang lebih berat. Jadi, tak salah kita memulai dari melahap buku-buku tersebut.

Agar membaca bisa jadi kebiasaan, kita harus membentuk tradisi dengan menyisihkan waktu khusus untuk membaca. Saya menantang Sobat Filmi untuk membaca setiap hari, meskipun hanya 30 menit, syukur-syukur bisa 1 jam. Jika tak punya buku yang menarik, Sobat bisa berselancar di website ini, karena sudah ada ratusan tulisan yang sangat menarik untuk dibaca. Katakanlah, satu hari satu tulisan. Percayalah, membaca secara konsisten akan membantu membentuk kebiasaan dan menjadikan aktivitas ini menyenangkan.

Membaca akan menjadi lebih asyik jika dilakukan di tempat yang nyaman. Kadang, kita perlu memanjakan diri untuk mencari tempat yang tenang dan nyaman untuk membaca. Kita bisa menciptakan sudut rumah tenang dan nyaman, meski hanya dengan selembar karpet dan bantal untuk rebahan. Saat kita mulai membaca, jangan lupa, letakkan ponsel jauh-jauh dari kita, kecuali jika kita membaca menggunakan ponsel kita. Kalaupun terpaksa kita memang harus berbarengan dengan ponsel, berusahalah untuk fokus pada bacaan, dan mematikan notifikasi dari berbagai aplikasi yang kita pasang di ponsel, sehingga kita bisa berkonsentrasi penuh.

Berusahalah untuk bisa masuk dalam bacaan kita dengan lebih intens. Ingatlah tujuan kita membaca adalah agar kita bisa mendapatkan lebih banyak pengetahuan, wawasan, dan imajinasi. Agar kita merasakan manfaatnya, setelah membaca sebuah tema tertentu, kita bisa menyebarkan dengan diskusi dengan teman, keluarga, atau menceritakan di status media sosial. Kita juga bisa berusaha menganalisis kondisi yang sedang terjadi dengan bacaan yang baru saja kita santap. Dengan cara begitu, kita bisa langsung mendapatkan manfaat dari membaca, yang ternyata jauh lebih dahsyat dari sekadar menonton video. Selamat mencoba!

Penulis: Afifah Afra.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here