FLP Cabang Solo sukses mengadakan Workshop Narrative Writing Therapy (NWT) yang diikuti oleh 27 peserta dari berbagai macam latar belakang. Acara tersebut berlangsung pada Ahad, 29 Desember 2024, di SPARTA Manahan, kota Solo. Acara dimulai dari jam 08.00 hingga jam 14.00 WIB.
Menurut panitia, salah satu tujuan acara tersebut adalah untuk memperkenalkan sekaligus mempraktikkan manfaat luar biasa akan kebiasaan menulis untuk kesehatan mental. Sebab, saat ini ada kecenderungan bahwa problem kesehatan mental semakin marak dan menjadi masalah serius yang harus diantisipasi.
“Workshop ini bertujuan meningkatkan kesadaran diri dan mengembangkan keterampilan menulis terapeutik. Saya percaya bahwa cerita hidup kita memiliki kekuatan untuk menyembuhkan dan membebaskan. Menulis dapat menjadi alat terapeutik untuk mengolah emosi, meningkatkan kesadaran diri, dan membangun kepercayaan diri,” Ujar Listyorini, atau yang biasa dipanggil Rini, Ketua FLP Cabang Solo dalam sambutannya.
Kegiatan yang diselenggarakan di SPARTA, Manahan, Solo ini dipandu oleh seorang praktisi ahli dalam bidang terapi berbasis pemulihan. Beliau adalah Dr. Setiawati Intan Savitri, S.P., M.Si. Selain sebagai seorang ilmuwan psikologi yang menjadi dosen di Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana, Jakarta, sosok yang kerap dipanggil sebagai Bu Intan juga pegiat Forum Lingkar Pena. Beliau pernah menjadi ketua Forum Lingkar Pena Surakarta, dan pada tahun 2009 terpilih menjadi Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Forum Lingkar Pena untuk periode 2009-2013.
Dalam pemaparannya, Bu Intan menyampaikan terdapat dua tipe penanganan ketika emosi negative muncul. Pertama, cognitive reappraisal (penanganan emosi secara langsung), termasuk salah satu caranya yaitu dengan menulis jurnal harian. Kedua, emotional suppression (teknik mengelola emosi).
“Masyaa Allah… Aku masih mencerna materi dari Mbak Intan secara perlahan. Kemarin rasanya kenyang sekali. Alhamdulillah kenyang pengetahuan baru. Sepertinya aku butuh hibernasi untuk menikmati kekenyangan ini,” Ujar Nanda, salah satu peserta, setelah kegiatan workshop usai.
Para peserta berharap acara-acara semacam ini lebih diperbanyak lagi, karena masalah kesehatan mental merupakan isu yang cukup banyak mendapatkan perhatian publik.