Agar Siswa Cakap Literasi Digital

0
47

Di era digital seperti saat ini, kompetensi dalam menggunakan perangkat digital adalah keharusan. Masyarakat harus punya kecakapan mengelola arus informasi sehingga tidak terjebak dalam hal-hal yg merugikan.

Literasi digital perlu dipahamkan bagi siswa agar mereka bisa menggunakan teknologi informasi dengan bijak, misalnya penggunaan AI sebagai sumber belajar dan peningkatan kapasitas diri. Pemahaman yg tepat tentang ini menjadikan belajar itu menyenangkan.

Demikian pula orang tua yg perlu memahami literasi digital dalam rangka mendampingi putra-putrinya belajar, kontrol konten yg layak diakses, dan peningkatan wawasan diri tentang teknologi informasi. Kasus2 penipuan digital banyak terjadi pada orang tua yg tidak memahami hal ini.

Beberapa hal tersebut di atas merupakan intisari materi yang disampaikan oleh Dr. Rianna Wati, SS, MA, dalam acara Festival Literasi yang diselenggarakan oleh Sekolah Alam Aqila, Klaten, Sabtu 18 Januari 2025.

“Kolaborasi antara sekolah, murid, dan orang tua tentang literasi digital diharapkan mampu meningkatkan kualitas pendidikan saat ini,” ujar Rianna.

Festival Literasi

Festival Literasi ini diselenggarakan oleh Sekolah Alam Aqila, Klaten. Tahun ini, acara diadakan lebih meriah dengan menggandeng Website FiksiIslami.com dan Buku Anak Zain. Sebelumnya, pada Jum’at, 17 Januari 2025 lebih dahulu digelar pamerah buku hasil karya siswa-siswi KB, TK, dan SD kelas 1 sampai 6. Buku-buku yang dibuat sangat beragam temanya. Untuk jenjang KB lebih sederhana berisi beragam foto kegiatan selama liburan disertai narasi singkat. Di jenjang TK ada gambar-gambar yang diwarnai dengan diberi keterangan tulisan. Siswa kelas 1 dan 2 lebih memilih membuat cerita bergambar seputar fabel dan superhero. Untuk kelas 3 sampai 6 lebih kompleks karena berbentuk cerpen disertai percakapan tokohnya.

Suasana Festival Literasi

Puncak acara diselenggarkan pada Sabtu, 18 Januari 2025. Rangkaian acara diawali dengan sambutan oleh Direktur Pendidikan Sekolah Alam Aqila, Semiyati, S.Pd. Menurut beliau, “tujuan festival literasi adalah memaparkan anak dengan aktivitas yang beragam dan berulang, sehingga diharapkan anak mampu mengenali dan menemukan bakatnya”.

Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan penampilan gerak dan lagu dari siswa-siswi KB dan TK. Untuk menambah kemeriahan, fasilitator pun ikut terlibat dengan mementaskan drama “Kartini”.

Launching buku karya fasilitator KB TK SD berjudul “3.240 Hari” oleh Putri Kusumastuti, S.Sos merupakan rangkaian acara selanjutnya. Buku tersebut berisi kisah-kisah nyata tentang suka duka menjadi guru baik di Aqila maupun saat mendampingi belajar siswa-siswa dari kalangan ABK.

Adapun Sesi workshop dibagi menjadi dua kategori. Pertama, workshop kelas bawah (KB sampai kelas 3 SD) dengan judul “Metode Mudah Berkisah”. Pembicara acara ini adalah Kak Ari Wibowo, seorang juru kisah nasional dari Penerbit Buku Anak Zain.

Kedua, workshop kelas atas (kelas 4,5,dan 6 SD) “cerdas berliterasi Digital” mengundang redaktur fiksiislami.com sekaligus dosen Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret, Dr. Riana Wati, S.S, M.A.

Dalam materinya, Ary Wibowo menyampaikan pentingnya berkisah dalam pengasuhan. “Kenapa harus berkisah? Karena berkisah adalah kurikulum Allah dan dalam berdakwah metode yang digunakan Rasulullah SAW juga berkisah.”

Selanjutnya, beliau juga menyampaikan hal-hal yang menjadi penghalang dalam berkisah, di antaranya ekspresi dan gerakan, suara, juga tema. Agar lebih jelas, Ary Wibowo mengajak para orang tua untuk praktek berkisah.

Adapun pada sesi “Cerdas Berliterasi Digital”, Riana menekankan orang tua dan siswa untuk menguasai 4 aspek dalam dunia digital yang meliputi digital skill, digital cultur, digital safety dan digital etics.

Selain kegiatan tersebut, presentasi karya perwakilan siswa juga tidak kalah serunya. Mereka bersemangat mempresentasikan karya buku yang sudah dibuat. Hamdan Arasyid, siswa kelas 1 SD, mengaku membutuhkan waktu satu bulan untuk membuat buku cerita bergambar karyanya, yang berjudul Petualangan Gani.

Adanya bazar buku dari Penerbit Zain juga menambah antusias orang tua maupun anak-anak. “Acaranya seru, menarik, sangat menginspirasi bagi orang tua untuk sadar baca dan menumbuhkan minat baca di rumah,” kata Elsya salah satu wali murid.

Sebagai penutup Ari Poniyati, S.P juga menambahkan “festival literasi sangat luar biasa acaranya, pembicaranya dan membuka wawasan akan pentingnya literasi dan budaya membaca untuk anak-anak khususnya untuk diri sendiri.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here