Nak, tersenyumlah di alam sana
Sebab kamu akan bahagia
Bermain sepuasnya …
Di taman bunga indah mempesona
Tanpa gelegar bom memekakkan
Tanpa teriak dan jerit kesakitan
Tanpa darah bercucuran
Serpih besi panas bertaburan
Dan gedung-gedung ambruk
Dan kaca-kaca remuk
Serta beton jatuh tersuruk
Menimpa tubuh kecilmu
Di kotamu yang gulita tanpa cahaya
Sebab listrik tak lagi menyala
Bahan bakar pun tiada
Bahkan air bersih pun langka
Pabrik roti pun menjadi rata
Hancur bersama masjid, rumah dan gereja
Nak, kamu kelak akan riang gembira
Bertemu ayah bunda yang kau cinta
Yang pernah kaku biru bertabur luka
Hilang nyawa dengan jasad teraniaya
Menyusul pergimu wahai Ananda
Saat karpet bom itu dibentangkan
Oleh mereka yang berkoar kebohongan
Mengaku dapatkan mandat Tuhan
Atas tanah yang dijanjikan
Mereka yang mengaku cinta perdamaian
Biarkan negerimu dibantai kebencian
Mereka yang mengaku berperadaban
Drakula kejam bertopeng kemanusiaan
Nak, meski kau terbungkus kafan
Berjajar di luasnya pemakaman
Saat ribuan jasad sebayamu dijajarkan
Kamu pasti tak akan menderita
Kamu akan tertawa tanpa sedih duka
Tak di dunia, yang begitu keras dan munafik
Tak di dunia, yang begitu bara dan tercabik
Tapi di keabadian, surga Sang Maha Rafik
Solo, 26 Oktober 2023 (19 hari karpet bom di Gaza)
