Karma Buana
Jagat sudah semakin merana
Tiada lagi yang peduli aku siapa dan kau siapa
Apa perlumu dan apa perluku
Yang ada hanya berburu
Kenikmatan semu yang tersenyum menunggu
Makin girang dan riang
Manakala melihat sesuatu terjadi
Asalkan tidak menyentuh diri sendiri
I don’t care about you
Lebih banyak terlontar dari mulut yang tersenyum bangga
Bangga atas keselamatan dirinya
Hahahaha… inilah aku yang berkuasa
Atas hidupku yang selalu mengangkasa
Menjadi bintang dari segalanya
Semakin kecil kumelihatmu
Untuk apa aku harus mengurus dirimu
Jauh sudah jarak antara aku dan kamu
Sudahlah… terima saja nasibmu
Urus sendiri hidupmu
Tak usah berkhayal akan bantuanku
Tak sadar bahwa semua ada batas kadaluwarsanya
Pongah dan keakuan ada batas juga
Ingat kita semua ada yang punya
Tugas kita menjaga dan merawatnya
Tiada hak menistakan segala cipta dan karuniaNya
Jika Sang pemilik meminta, kita tak bisa apa-apa
Hanya ‘Yes, Sir’ yang bisa diucapkan
Sebagai akhir dari sebuah kesanggupan yang kita punya
Kembali ke pangkuanNya
Menuju alam baru yang sebenar-benarnya
Berhentilah, meguasai sesama
Akan rugi sendiri di akhir masa
Penyesalan tiada guna
Hanya derita yang akan dirasa
Sepanjang masa yang mungkin tiada akhirnya
Pertanyaan Retoris
Engkau bertanya padaku
Atau hanya menguji kemampuanku
Segala yang kau tanyakan padaku
Hanya retoris semata
Saat aku menyampaikan jawaban
Atas pertanyaan yang kau ajukan
Dirimu manggut-manggut belaka
Bahkan berdesispun tidak
Kuperhatikan dengan saksama
Raut wajahmu yang hampa
Tatapan mata menerawang jauh
Jauh… entah kemana
Siapa yang bermasalah
Diriku atau justru dirimu sendiri
Mengapa engkau meminta
Padaku untuk menerka
Sesuatu yang tak ingin aku tahu
Sesuatu yang kau sembunyikan
Dalam lubuk hatimu terdalam
Nun jauh dari batas yang kutahu
Sudahlah,
Pejamkan matamu
Simak nuranimu
Engkau akan tahu, apa keinginanmu
Memahami Rasa
Kulihat lekat wajahmu yang pucat
Aku bertanya kepadamu
Ada apa, Kawan?
Tak satu patah katapun keluar dari mulutmu
Tetap saja membungkam
Kupaksa untuk bicara
Hanya gelengan kepala kau lakukan
Tanda tak setuju yang ku minta
Hai, Kawan
Apa yang membuat gundah dan susah hatimu
Adakah sesuatu yang mengganggu hidupmu
Ragukah kau akan sahabatmu
Yahhhhh, kali ini aku menyerah
Tak mampu aku memahamimu
Ada kabut tebal menyelimuti rasamu
Rasa yang sepenuhnya aku tak tahu
Dalam kebisuanmu aku pahami
Bahwa kau menyimpan pilu
Yang tak mau kau bagi denganku
Walau aku merajuk merayumu
Baiklah kawan
Aku akan setia menemanimu
Pun kau hanya membisu
Tapi aku yakin kau selalu membutuhkan aku
*Sri Rahayu, S.Sos., alumnus FISIP Undip. Hobi membaca dan menulis. Bersama komunitas telah menerbitkan beberapa buku antologi, My Life Inspiration (Penerbit Rumedia), Semeleh (Komunitas IIDN), Beri Aku Cerita yang Tak Biasa (Komunitas IIDN), dll. FB: sri rahayu, IG: sri6692rahayu, Blog:rahayuningnala.blogspot.com