#1
Aku suka mengeja namamu,
seolah kulihat taman-taman bunga indah yang suci: menarik, tapi belum satupun yang mampu memetik.
Aahh…
Sepertinya aku lebih suka menyiraminya pagi dan sore daripada memetiknya, boleh?
Aku suka mengeja namamu,
Tiga deret kata yang selalu kau rapal dengan bangga.
Kamu selalu seperti itu: lucu.
Bangga, tapi tak pernah tahu maknanya.
Aku suka mengeja namamu,
Tepat kata Aulia di tengah-tengahnya.
Katanya bermakna perempuan suci: apakah itu yang membuatmu seolah seperti tuan putri?
Aku suka mengeja namamu,
meski Shakespeare berkata apalah arti sebuah nama,
Aku tetap suka mengeja namamu: Aulia.
Surabaya, 14 Agustus 2022
#2
Katanya,
Aulia juga bermakna perempuan yang dekat dengan Pemilik-nya: aku tak meragukan itu.
kau tempatkan kesalehan di atas banyak godaan.
Tanyaku,
Sebegitu dekatnya kah kau dengan Tuhan-mu, hingga begitu sulit mendekati hatimu?
Sayangnya,
aku tetap saja suka mengeja namamu.
dalam gerimis yang tampak kau takuti,
juga rinai yang coba kau nikmati.
Surabaya, 14 Agustus 2022
#3
Ini masih tentang pertengahan namamu,
Yang juga berarti seorang pemimpin,
makna yang cocok dengan gaya tuturmu: selalu berada di tengah.
Aku kembali teringat,
Tentang caramu memilih antara lembut atau kasar; pemarah atau penyabar; hingga pecinta atau dicinta.
Jawabanmu tegas, tidak menggantung seperti jawaban yang banyak beredar.
Sialnya aku kembali berharap,
Ada namaku,
yang juga kau eja,
di antara indah dua bola matamu.
Surabaya, 14 Agustus 2022