Zubair Bin Awwam ra, Sang Hawari Rasulullah saw.

0
69

Zubair Bin Awwam ra, lahir pada tahun 594 M dengan nama Abu Abdullah Zubair bin Awwam bin Khuwailid bin Asad bin Abdul Uzza bin Qusaiy. Zubair merupakan keponakan dari ibunda Khadijah ra, adapun ibunya adalah bibi Rasulullah saw, Shafiyyah binti Abdul Muthalib, sehingga Zubair bin Awwam adalah ipar sekaligus sepupu Rasulullah saw.

Zubair bin Awwam masuk Islam saat ia berusia 15 tahun melalui perantara Abu Bakar ash-Shiddiq ra. Ia turut serta dalam hijrah ke Habasyah lalu menikah dengan Asma binti Abu Bakar ra.

Zubair bin awwam ra termasuk 10 sahabat yang dijamin masuk surga. Ia juga salah seorang dari enam ahli syura, yang memusyawarahkan pengganti khalifah Umar bin Khattab, ini merupakan pengakuan terhadap keilmuan dan kematangannya.

Berbagai keistimewaan yang dimiliki Zubair diceritakan dalam berbagai kisah.

– Kisah keteguhan Zubair bin Awwam ra.

Saat usia Zubair masih sangat muda, ia pernah mendapat siksaan dari orang-orang Quraisy yang dipimpin pamannya sendiri. Ia disekap disuatu tempat yang dipenuhi asap api dengan tujuan membuat napas Zubair menjadi sesak dan Ia dipaksa untuk mengingkari Allah SWT.

Namun dengan tegas Zubair mengatakan, “Tidak. Demi Allah, aku tidak akan kembali pada kekafiran untuk selama-lamanya.”

– Zubair bin Awwam ra Sang Hawari Rasulullah saw.

Dari Jabir bin Abdillah ra, di hari Perang Ahzab, disaat kondisi kaum Muslimin cukup genting, Rasulullah saw bersabsa, “Siapa yang akan memerangi Bani Quraizhah?”

Zubair menjawab, “Saya (ya Rasulullah)”

Beliau Rasulullah saw kembali bertanya, “Siapa yang akan memerangi Bani Quraizhah?” Zubair pun kembali menyatakan, “Saya”

Lalu Rasulullah saw bersabda,

                                                                                  لِكُلِّ نَبِيٍّ حَوَارِيٌّ، وَحَوَارِيَّ الزُّبَيْرُ

“Setiap Nabi memiliki hawari (teman-teman setia/penolong), dan hawariku adalah Zubair.” (HR. Bukhari Muslim).

– Kisah Kedermawanan Zubair bin Awwam.

Zubair bin Awwam ra dalam kesehariannya dikenal sebagai seorang pedagang yang sukses. Kekayaan yang dimilikinya tidak membuat beliau tamak, sebaliknya Zubair bin Awwam menjadi salah satu sahabat Nabi yang terkenal dermawan dan rajin bersedekah.

Dikisahkan dari Ka’ab tentang kedermawanan Zubair dalam berjuang di jalan Allah SWT. Sahabat itu berkata:

“Zubair memiliki 1.000 macam kekayaan yang digunakanannya untuk berdakwah. Namun tidak ada 1 dirham pun yang masuk ke rumahnya (disedekahkan seluruhnya).”

– Sang Pembela dan Pengawal Rasulullah saw

Dari Aurah dan Ibnu al-Musayyib keduanya berkta, “Laki-laki pertama yang menghunuskan pedangnya di jalan Allah adalah Zubair.” Peristiwa tersebut terjadi saat Rasulullah saw diganggu, lalu Zubair menghunuskan pedangnya kepada orang-orang yang mengganggu Nabi.

Kisah lainnya bercerita tentang Zubair bin Awwam ra yang selalu mengawal Rasulullah saw dalam peperangan. Banyaknya luka di tubuhnya membuktikan keberanian dan keperkasaan Zubair dalam membela Islam.

Salah seorang sahabat pernah berkata:

“Aku pernah menemani Zubair bin Awwam pada sebagian perjalanan dan aku melihat tubuhnya. Maka aku saksikan banyak sekali luka goresan pedang, sedang di dadanya terdapat seperti mata air yang dalam menunjukkan bekas tusukan lembing dan anak panah. Aku pun berkata kepadanya : ‘Demi Allah telah kusaksikan sendiri pada tubuhmu apa yang belum pernah kulihat pada orang lain sedikit pun!’

Kemudian Zubair pun menjawab:

“Demi Allah, semua luka-luka itu kudapat bersama Rasulullah pada peperangan di jalan Allah.”

Dikisahkan pula dari Aurah bin Zubair, “Zubair mengenakan mantel kuning (di hari itu), lalu Jibril turun dengan menyerupai Zubair. Di Perang Badar, Rasulullah saw menempatkan Zubair di sayap kanan pasukan, lalu ada sosok Zubair dekat dengan Rasulullah saw, beliau berkata kepadanya, “Perangilah mereka wahai Zubair!” Lalu orang itu menjawab, “Aku bukan Zubair.” Akhirnya Rasulullah saw mengetahui bahwa itu adalah malaikat yang Allah SWT turunkan dengan sosok Zubair, untuk membantu kaum muslimin di Perang Badar.

..

Zubair bin Awwam ra wafat pada bulan Rabiul Awal tahun 36 H. Ia dibunuh oleh seorang yang bernama Amr bin Jurmuz pasca perang Jamal. Kabar wafatnya Zubair bin Awwam membawa duka yang sangat mendalam bagi amirul mukminin saat itu yakni Ali bin Abi Thalib ra, Ia mengatakan, “Nerakalah bagi pembunuh putra Shafiyyah ini.”

Saat pedang Zubair dibawakan ke hadapannya, Ali bin Abi Thalib ra pun menciumi pedang tersebut sambil berurai air mata, seraya berucap “Demi Allah, pedang ini yang membuat pemilikinya mulia (dengan berjihad) dan dekat dengan Rasulullah saw (sebagai hawari -pen.).

Pelajaran yang bisa kita ambil dari pribadi Zubair bin Awwam ra, perihal keteguhan dan kesetiaannya serta keberaniannya membela Rasulullah saw yang menghantarkannya menjadi salah satu sahabat pilihan yang dijamin masuk syurga. Semoga kita bisa meneladani sosok Zubair bin Awwam ra Sang Hawari Rasulullah saw yang terkenal sangat dermawan dan selalu siap siaga menjadi bagian dari barisan pembela Rasulullah saw.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here