Puisi-Puisi Afifah Afra: Untukmu Ibu

1
116

Untukmu, Ibu

Jika kau lihat mentari tenggelam pada waktunya
Jika kau jadi saksi bianglala memudar warnanya
Rembulan bergelung di balik awan
Gelombang nelayan pulang berlayar
Petani berdendang di bawah purnama
Burung pengelana terbang ke sarang
Dombadomba menuju kandang

Kau simpulkan semua kan memilih kembali
Saat lelah memuncak kesah
Saat rehat menjadi hasrat
Rebah menghempas kesah,
pejam menghela kelam…

Tapi, simpulmu pasti kan kandas,
Hipotesismu pecah berceraiberai
Saksikan pesona yang satu itu: ibu
Takjubmu berpinak berjuta kejap
Kau akan tersihir cahaya malap
Sebab kau akan tahu, bagi ibu:
Letih seakan enggan bersambang
Istirah seakan tabu bertandang
Semua boleh lelah: kecuali ibu

Ibu yang selalu merawatmu
Dalam tidur dan terjagamu
Ibu yang selalu memikirkanmu
Dalam sedih dan bahagiamu

Adakah sosok yang lebih perkasa dari ibu?

:: untuk para ibu di seluruh dunia
22 Desember 2022

Petarung Sejati

:: sebuah puisi untuk seorang kakak, seorang ibu “petarung sejati”

Kau bukan petarung sejati
Jika hanya sampai di tepian pematang
Bersorak semangati para petani
Bermimpi memanen buliran padi

Turunlah ke gelanggang!
Ambil perisaimu, bawa senjatamu

Biar keringat mengucurimu
Biar lumpur pekat mengguyurimu
Luka dan darah basahi tubuhmu

Petarung sejati,
Akan terus beranjak
Menuju puncak
Meski harus merangkak
Tak mau hentikah langkah
Tak sudi meski terengah

Bagi petarung sejati
Puncak bukan kemuliaan
Tetapi seindahindah pengabdian

Solo, 28 Nov 2022 


1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here