Mencari Penyair Bersayap Cahaya

2
94

Kurenangi lautan kata tempat penyair menanam puisi
Kutemui wajah-wajah keruh yang asing
Meringkuk di ketiak sang durjana

Di tanah tandus lagi gersang
Seorang penyair merangkaki lendir busuk
Tubuhnya berlumut borok bernanah
Belatung berloncatan, jangan ditanya memualkannya

Di padang yang lain,
Kutemui seorang penyair memanggul batu
Begitu berat, hingga peluh bercucuran tak henti
(Kubayangkan sysipus di dadanya
Melukis cinta di atas air)

Kurenangi lautan kata
Mencari penyair bersayap cahaya
Dimanakah dia berada?!
Telah silaukah oleh permata?!
Ataukah tertelan hitamnya dunia?!

(Banyak penyair dipanggang neraka
karena kata sebatas kata
Tiada tertanam di dalam diri)


Previous article4 Buku Cerita Anak Terbaru Indiva
Next articlePak Jaya yang Aneh
AKHI DIRMAN AL AMIN
Sebab Cinta Tak Harus Berkata (Novel, Genta Press, 2008) adalah novel yang membawanya mewakili Indonesia di Southeast Asia Literary Council (Mastera) : Novel 2006. Di tahun yang sama, dia diundang menjadi salah satu peserta di ‘Seminar Sastra Melayu’ antar Negara Asean. Profilnya dimuat di buku Apa dan Siapa Penyair Indonesia (APSI) terbitan Yayasan Hari Puisi Indonesia (et. Maman S. Mahayana). Sering juga diundang di acara-acara sastra tanah air, seperti MUNSI (Musyawarah Nasional sastrawan Indonesia) 2020, FLS (Forum Literasi Sekolah) 2020, juga menjadi pembicara di acara Sastrawan Masuk Sekolah (bersama Asma Nadia) yang diadakan Badan Bahasa tahun 2019.

2 COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here