Maukah Jadi Orang Tua Bahagia?

0
122

Resensi: Menjadi Orang Tua yang Memahami Anak-anaknya
Judul: Maukah Jadi Orang Tua Bahagia?
Penulis: dr. Aisah Dahlan, CHt., CM.NLP
Penerbit: Pustaka ELMADINA
Tahun terbit: Agustus 22 (cetakan ketiga)
Tebal buku: 203 halaman

Anak merupakan amanah terbesar dalam setiap rumah tangga. Kehadiran seorang anak akan menambah kebahagiaan dan kesejahteraan dalam setiap rumah tangga. Namun, anak juga akan menjadi beban dalam kehidupan. Hal itu dikarenakan para orang tua yang lalai dalam mendidik anak. Maka kebahagiaan yang didambakan sulit untuk didapatkan.

Hadirnya buku “Maukah Jadi Orang Tua Bahagia” ini menjadi jembatan untuk belajar lagi menjadi orang tua yang baik. Orang tua yang mampu mendidik anak tanpa marah, mengeluh, dan menjadi orang tua yang ikhlas menerima kehadiran anaknya dalam rumah tangganya. Karena, tidak sedikit orang tua yang tidak menerima kehadiran si buah hatinya. Baik itu karena cacat dan jenis kelamin yang tidak sesuai dengan keinginan orang tua.

“Karena kadang masih banyak orang tua yang menolak anaknya yang laki semua dan perempun semua. Anaknya begini, begitu, dan seterusnya” (hal:13).

Menjadi orang tua yang bahagia harus bisa memahami apa yang diinginkan anak-anaknya. Dalam hal ini orang tua harus bisa membedakan antara emosi anak dengan emosi orang dewasa. Karena, kedua hal ini sering menjadi pemicu ketidakpahaman antara orang tua dan anaknya.

“Untuk mempelajari emosi anak. Orang tua harus mengenali jenis-jenis emosi yaitu: emosi semangat, sedih, takut, dan marah” (hal:28-29).

Nah, empat emosi tersebut sudah terdapat dalam diri anak-anak. Maka, ketika anak-anak senang kemudian sedih dan takut itu adalah hal yang wajar. Dan orang tua harus memahami hal itu. Ketika seorang anak berkata pada ibunya ”Bun… Aku bosan.” Saat itu anak hanya ingin ibunya tahu kalau dia lagi bosan.

Namun, terkadang kita selaku orang tua malah sering menindas, bahkan kembali memarahi anak ketika mereka marah, mengeluh, dan melakukan hal-hal yang tidak kita sukai.

Untuk melawan emosi ketika berhadapan dengan anak kita, selaku orang tua harus bisa mengendalikan diri. Dalam buku ini penulis memberikan cara mudah untuk mengedalikan amarah. Cara yang diberikan ini sangat mudah untuk dipraktekkan.

“Segala sesuatu itu harus kita katakan terlebih dahulu. Ya Allah, mohon keikhlasan, ya Allah. Apa yang kita katakan akan berjalan di tubuh kita lewat sistem saraf, maka nanti kita akan ikhlas” (hal:41).

Menjadi orang tua yang ikhlas adalah salah satu cara terbaik untuk mejadikan diri kita sabar dalam menghadapi anak-anak serta keluarga di rumah. Kebahagiaan akan kita dapatkan ketika anak-anak dapat dipahami oleh pikiran kita. Jangan sampai terbalik. Kita tidak bisa memahami anak-anak dan akhirnya akan mendatangkan setiap masalah dalam kehidupan rumah tangga.

Selain ikhlas ada hal terpenting yang patut kita lakukan untuk bisa melahirkan rumah tangga yang bahagia, yaitu menjadikan pribadi anak istikamah melalui kata-kata. Perlu kita ingatkan juga bahwa setiap kata yang keluar dari lisan orang tua adalah doa, terlebihnya dari lisan seorang ibu. Maka jadikanlah kata-katamu hanya kata positif yang keluar untuk anak-anakmu.

Dalam buku ini benar-benar mengupas tuntas trik serta contoh-contoh untuk mengendalikan anak-anak. Penulis juga memberikan contoh-contoh kecil untuk bisa dipraktikkan. Disertai pula pesan-pesan yang sangat mendorong kita untuk tetap sabar dalam mendidik anak-anak kita.

“Kepada para ayah dan ibu, saya berpesan. Berhati-hatilah ketika berbicara kepada anak.” (hal:130).

Tak perlu diragukan lagi. Buku ini benar-benar memberi pelajaran luar biasa untuk semua orang tua. Dengan adanya buku ini orang tua akan kembali sadar bahwa anak-anak dan orang dewasa sangatlah berbeda. Maka jangan pernah menyamakan anak dengan orang dewasa.

Kita pun selaku orang tua juga harus pandai dalam berperilaku.

“Anak-anak itu akan melihat orang tuanya. Mulai dari kecil, mereka melihat orang tuanya. Maka akan lebih dan mendengar orang tuanya memberikan keteladanan dan pada saat dia remaja.” (hal:139).


LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here