Launching Platform Kepenulisan Fiksi Islami, Dorong Pembentukan Karakter Positif Bangsa

2
35

Ruang digital yang sangat luas menjadi ajang untuk mempertontonkan banyak hal. Ihwal dunia literasi, platform kepenulisan mulai tumbuh subur karena minat baca masyarakat yang meningkat.

Namun di antara sekian banyak platform, manakah yang masih konsisten mengusung nilai Islami nan mencerahkan?

Tahun 2000-an adalah masa keemasan fiksi Islami di tanah air. Hingga tahun 2010-an karya-karya bernas mendapatkan tempat di hati masyarakat luas. Sayangnya, kejayaan itu tidak berlangsung lama.

Kini di tengah kondisi masyarakat yang cenderung dikelilingi karya bernuansa galau, Fiksi Islami atau diakronimkan Filmi, hadir sebagai ruang berekspresi pada yang peduli akan perkembangan fiksi Islami.

Rasanya Filmi menjadi oase di tengah industri kepenulisan yang belakangan identik dengan judul bombastis demi mengejar target klik. Meski tujuan mendapatkan uang bukanlah sesuatu yang salah, akan tetapi, strong why yang berasal dari hati menjadi hal yang harus dimiliki penulis agar dapat ‘bernapas panjang’ dalam menulis.

Fiksi Islami yang diluncurkan dalam bentuk website www.fiksiislami.com hadir sejak tanggal 20 September 2022 dan menyusul kemudian launching resmi Filmi pada Ahad, 13 November 2022.

Acara launching yang dihadiri oleh 50-an orang peserta via Zoom Meeting, dikemas dalam bentuk Webinar yang mengangkat tema “Tips Asyik Menulis”.

Pembicara yang dihadirkan adalah penulis sekaligus tokoh-tokoh utama dibalik berdirinya Fiksi Islami.

Yeni Mulati, S.Si, M.M. yang dikenal dengan nama pena Afifah Afra, penulis novel tetralogi De Winst, selaku Pemimpin Redaksi Fiksi Islami, menyampaikan goal Filmi adalah menjadi platform kepenulisan yang menyajikan karya berkualitas dan mengusung nilai Islami. Membawa tagline ‘Lembutkan Nurani’, Filmi ingin menjadi wadah karya yang menyentuh hati pembaca, di tengah kehidupan saat ini yang penuh distraksi dan stressor sehingga orang-orang cenderung ‘berhati keras’.

Melalui webinar ini, selain diisi motivasi yang menggugah, peserta juga mendapatkan tips dalam menulis. Utamanya karya fiksi apalagi yang mengusung nilai dakwah atau Islami, seringkali dicap terlalu menggurui bagi pembaca. Rianna Wati, S,S., M.A. pengajar prodi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret (FIB UNS) memberikan triknya. Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan metafora dan menarik pembaca dengan menghasilkan tulisan yang mengalir. Meski keduanya tidak bisa muncul dengan instan, sehingga menulis menjadi sesuatu yang harus dilatih dan tidak bisa langsung berhasil dalam satu atau dua kali percobaan. Penulis pemula harus tekun menulis, banyak membaca, dan copy the master, meniru pola karya-karya hebat dalam menyajikan cerita, mengelola konflik, atau memunculkan karakter.

Meski hadir dengan nama Fiksi Islami, Filmi juga membuka ruang untuk karya-karya nonfiksi dalam bentuk artikel dan resensi. Asri Istiqomah, S.Sos, penulis dan motivator menyampaikan hal penting yang harus menjadi fokus karya nonfiksi, yaitu bersifat informatif. Karena itulah tujuan tulisan nonfiksi dihasilkan, agar pembaca bisa mendapatkan ilmu dan informasi baru. Penggunaan bahasa pun harus lugas dan jelas agar dapat dipahami semua kalangan. Berbeda dengan karya fiksi yang imajinatif, nonfiksi harus rasional dan menggugah nalar, maka penting bagi penulis untuk menyiapkan bahan dan data yang kuat.

Meski durasi webinar cukup panjang, dimulai pukul 9.00 WIB hingga 11.45 WIB, antusiasme peserta sangat tinggi dengan pertanyaan-pertanyaan yang memenuhi kolom percakapan Zoom Meeting.

Selain lewat website, per 20 Oktober 2022, Fiksi Islami dengan lambang huruf F kapital dalam naungan bulan sabit, hadir dalam bentuk aplikasi yang bisa diunduh lewat Google Play Store.

Saat ini Fiksi Islami dikelola oleh Afifah Afra sebagai Pemimpin Redaksi, Asri Istiqomah sebagai Redaktur Bagian Nonfiksi, Rianna Wati sebagai Redaktur Bagian Fiksi, Aisyah Turriskiyah sebagai Sekretaris Redaksi, Listyorini sebagai Desainer Grafis, dan Nurul Afifah sebagai Bagian Keuangan dan Administrasi.

Semoga hadirnya Filmi bisa berdampak luas tidak hanya di dunia literasi Islam, tapi juga memberikan efek positif dan kebaikan bagi bangsa dan seluruh masyarakat. Salam literasi!

2 COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here