Ramadan 1444 H telah berakhir. Ada tangis sedih di ujung bulan mulia, sedih karena harus berpisah dengan bulan penuh kemuliaan, seolah harus merelakan seorang kekasih pergi untuk kembali setahun lagi. Itu pun kita tidak tahu, apakah kelak akan bertemu kembali dengan sang kekasih itu, mengingat usia seseorang tak ada yang tahu kapan berakhir, kecuali Allah SWT. Tentunya kita berharap, dan terus berdoa, agar kita diberikan umur panjang, agar kelak bisa bertemu lagi kekasih pujaan, dan berasyik mesra dengan persiapan yang lebih sempurna.
Kini, Syawal telah datang. Tak terasa, Syawal pun sudah berbilang hari, sehingga aroma lebaran pun sudah tak lagi sewangi saat kumandang takbir bergema. Meski begitu, kita masih bisa merasakan nikmat Hari Raya hingga kelak penghujung syawal. Segenap Redaksi Filmi, dengan sepenuh cinta dan kerendahan hati, mengucapkan: Selamat Hari Raya Idul Fitri, 1 Syawal 1444. Semoga Allah SWT menerima segala amal ibadah kita selama Ramadan, memberikan pahala terbaik, dan kita semua diberikan rahmah dan hidayah sehingga hidup kita terasa semakin berlimpah berkah. Doakan agar di tengah kesibukan Kru Filmi, website kita tercinta ini masih bisa terus bergema menyemarakkan literasi Islami di negeri kita.
Lebaran kali ini, ada sedikit duri yang sedikit mengurangi keindahan. Duri yang semestinya tak perlu ada, jika kita semua memiliki kelegawaan dalam menerima perbedaan. Sebagaimana kita tahu, masyarakat Indonesia kemarin terbelah, sebagian yang memakai metode Hisab, berlebaran pada hari Jumat, 21 April, sedangkan yang memakai metode Rukyat Hilal, berlebaran di hari Sabtu, 22 April. Sebenarnya, perbedaan tersebut sudah lama, namun entah mengapa, kali ini gesekannya terasa agak keras. Kita bisa menyaksikan perdebatan yang agak panas di media sosial, di ruang WAG keluarga besar kita, atau bahkan di rapat-rapat takmir masjid kita. Semoga suasana segera mereda, dan kita kembali berjabat tangan dan berangkulan dengan penuh bersahabatan. Perbedaan adalah rahmat, tak perlu kita besar-besarkan.
Menjelang lebaran, dari belahan bumi lain, yakni tanah Anbiya Palestina, juga terdengar kabar sedih. Zionisme kembali memperlihatkan arogansi dengan perlakuan sewenang-wenang kepada warga Palestina. Kita bisa melihat di media, bagaimana sadisnya tentara Zionis melakukan tindakan represif kepada para jamaah yang sedang beribadah di Masjid Al-Aqsha. Kita tentu mengecam aksi-aksi kekerasan yang terus dipertontonkan dengan bengis dan tanpa tahu malu itu. Sudah saatnya Palestina terlepas dari penjajahan dan hidup damai sebagaimana bangsa-bangsa lainnya di muka bumi ini.
Lewat posting ini, saya selaku Pimred Filmi, atas nama seluruh Redaksi, memohon maaf sebesar-besarnya karena beberapa hari ini kurang optimal dalam mengelola Filmi. Kru kami memang sedang berjibaku dalam proyek-proyek yang membutuhkan konsentrasi tinggi. Riannawati, saat ini sedang berkutat dengan disertasi doktoralnya, sementara saya sendiri juga sedang persiapan menjelang ujian tesis Magister Psikologi. Doakan kami bisa segera lulus ya, Sobat Filmi.
Dukungan teman-teman semua terhadap Filmi, terus kami nantikan. Baik dari sumbangan naskah berkualitas, membantu share seluas-luasnya, sampai donasi literasi mulai dari Rp 1.000 yang bisa Sobat Filmi lakukan melalui link . Kami tak akan bisa sendiri menggaungkan literasi Islami, butuh support Sobat semua.
Akhirnya, sekali lagi, kami ucapakan: Selamat Lebaran, Kawan!