Konsumsi Halal, Jalan Tengah Penuh Berkah

0
54
Makanan halal

Bagi seorang muslim, memerhatikan setiap makanan dan minuman yang dikonsumsi menjadi hal yang penting. Di dalam Al-quran, Allah Swt dengan jelas memerintahkan umat manusia untuk mengonsumsi makanan dan minuman yang halal serta menjauhi yang haram. Salah satunya di dalam surah Al-Baqarah ayat 168:

Wahai manusia! Makanlah dari [makanan] yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu,” (QS. Al-Baqarah: 168).

Sementara, Al-Imam asy-Syafi‘i berkata, “Asal hukum makanan dan minuman adalah halal kecuali apa yang diharamkan oleh Allah dalam Quran-Nya atau melalui lisan Rasulullah Saw, karena apa yang diharamkan oleh Rasulullah sama halnya dengan pengharaman Allah.”

Manfaat dari mengonsumsi yang halal sangat banyak, di antaranya untuk menjaga kesehatan tubuh dan memperoleh keberkahan. Sementara, setiap zat yang diharamkan pasti terdapat mudarat dan bahayanya.

Sebagaimana tertulis dalam uraian ‘Hidup Sehat dan Berkah dengan Makanan dan Minuman yang Halal’ yang diterbitkan Kementerian Agama RI (2019), dijelaskan hikmah di balik pengharaman beberapa makanan dan minuman, berdasarkan pendapat beberapa ulama;
a. Hikmah pengharaman bangkai
Menjaga umat manusia dari mengonsumsi makanan yang berbahaya bagi kesehatan. Binatang yang mati dengan sendirinya sangat mungkin mengandung penyakit yang berbahaya jika dikonsumsi.
b. Hikmah pengharaman darah
Menghindarkan manusia dari memakan makanan yang tidak sehat. Darah merupakan tempat yang paling baik untuk pertumbuhan berbagai macam bakteri yang berbahaya bagi tubuh manusia.
c. Hikmah pengharaman daging babi
Babi merupakan binatang yang kotor dan jorok, karenanya berpotensi menyimpan berbagai penyakit di dalam tubuhnya. Selain itu, dengan tidak memakan daging babi, kita bisa terhindar dari pengaruh psikologis babi yang kotor dan suka terhadap segala yang kotor.
d. Hikmah pengharaman binatang yang disembelih dengan nama selain Allah Swt.
Bertujuan menjaga kemurnian tauhid serta membersihkan manusia dari perilaku syirik.
e. Hikmah pengharaman khamr (miras)
Menjaga kesehatan akal dan fisik manusia. Miras tidak hanya merusak tubuh, tetapi juga mengakibatkan peminumnya kehilangan akal dan kesadaran yang bisa membahayakan diri sendiri dan orang lain.

Di samping banyaknya hikmah dari syariat atas apa yang bisa manusia konsumsi, gaya hidup Islami dengan mengonsumsi yang halal dan menjauhi yang haram sejatinya merupakan jalan tengah dari tren konsumsi masyarakat terkini.

Salah satu contoh, sebagian kalangan saat ini memilih menjadi vegetarian, yakni orang yang hanya makan dari sumber makanan tumbuhan. Sebagian mereka hanya “mengharamkan” daging, sementara sebagian lainnya “mengharamkan” segala makanan yang bersumber dari hewan, seperti susu dan telur. Alasan orang-orang yang menjalaninya pun beragam, baik karena kepercayaan, gaya hidup, atau alasan menjaga lingkungan.

Mengutip pendapat Imam Besar Masjid Istiqlal, K.H. Nasaruddin Umar, dari republika.co.id, menjadi seorang vegetarian akan banyak bertentangan dengan ajaran Islam. Beberapa syariat seperti berkurban pada Iduladha atau akikah bagi anak yang baru lahir, menganjurkan umat muslim untuk memotong hewan dan membagikannya untuk dinikmati bersama.

Dari dua hari raya besar Islam, yakni Idulfitri dan Iduladha, menurut Nasaruddin memiliki salah satu hikmah berupa terpenuhinya asupan gizi seimbang bagi tubuh. Kewajiban zakat fitrah pada Idulfitri mencukupkan seorang muslim dengan asupan karbohidrat. Sedangkan, kewajiban berkurban saat Iduladha memenuhi umat muslim dengan asupan protein tinggi.

Kendati demikian, Nasaruddin menyebut jika pilihan menjadi vegetarian karena selera saja tanpa mengharamkan diri dan orang lain, maka itu masih dibenarkan. Alasan seseorang membatasi diri dari konsumsi daging karena masalah kesehatan, seperti menghindari penyakit kolesterol, juga masih dapat dibenarkan.

Sementara itu, pendapat dr. Raehanul Bahraen dari muslim.or.id menyampaikan bahwa menjadi vegetarian kurang baik dari sisi medis dan agama. Dirinci berdasarkan niatnya, jika menjalaninya karena niat ibadah, maka ini adalah sesuatu yang tidak ada dalilnya (bidah). Adapun jika tidak ada niat ibadah, hal ini pun terlarang karena beberapa alasan.

Pertama, mengharamkan apa yang telah Allah halalkan. Sedangkan, Allah Swt berfirman,

“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mengharamkan hal-hal baik yang Allah telah halalkan untuk kalian.” (Al-Maidah: 87).

Kedua, bisa jadi bentuk mengingkari nikmat Allah.

Ketiga, bisa berbahaya bagi kesehatan. Menurut, dr. Raehanul, vegetarian akan kekurangan vitamin B12 yang hanya ada pada hewan. Padahal, vitamin ini cukup penting terutama ketika hamil dan keadaan lainnya.

Selain itu, ada juga zat gizi lain yang cukup penting dan kandungannya tinggi pada hewan. Jika memang berbahaya, maka ini dilarang oleh agama. Rasulullah Saw bersabda,

“Tidak boleh melakukan sesuatu yang membahayakan diri sendiri ataupun orang lain.” (Al-Muwattha II/571, Silsilatul Ahaditsish Shahihah no. 250).

Dengan memaknai syariat dari mengonsumsi segala yang halal, lebih jauh menyadarkan kita bahwa Allah Swt memang menciptakan segala sesuatu, serta menurunkan segala perintah dalam kadar yang paling seimbang. Batasan-batasan yang ada, tidak diciptakan untuk membuat susah, melainkan Allah Swt telah menjadikannya mudah.

“Kami tidak menurunkan Alquran ini kepadamu agar kamu menjadi susah, tetapi sebagai peringatan bagi orang yang takut (kepada Allah).” (Thaha: 2-3).

Baik makanan maupun minuman halal adalah jalan tengah yang sempurna dari dua kubu gaya hidup konsumsi manusia dewasa ini. Yaitu konsumsi tanpa batas–termasuk yang diharamkan—ataupun yang menjauhi sumber-sumber makanan tertentu tanpa landasan syariat, seperti vegetarian atau kepercayaan lainnya. Sebagaimana dibuktikan oleh penelitian-penelitian ilmiah yang mendasarinya. Sebagai seorang muslim, patutlah mensyukuri adanya syariat konsumsi halal sebagai kunci kesehatan sekaligus keberkahan.

Penulis: Maruti A. Husna

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here