Menjadi Guru Berprestasi (gupres) adalah impian para guru, hal ini dikarenakan banyak manfaat menjadi gupres. Bagi sekolah misalnya, adanya gupres menjadikan citra lembaga sekolah naik dan dipercaya oleh masyarakat. Begitu pun bagi guru, menjadi gupres dapat meningkatkan motivasi, kinerja, dedikasi, serta loyalitas dalam mendidik putra-putri bangsa.
Tulisan ini adalah sedikit pengalaman saat Penulis berkesempatan beberapa kali menjadi pemenang dan teladan di dunia pendidikan.
Pada umumnya hanya dengan mempelajari Petunjuk Teknis atau Pedoman Pemilihan Gupres kita sudah mendapatkan gambaran bagaimana mekanisme pemilihan gupres baik di tingkat satuan pendidikan/sekolah, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi maupun di tingkat nasional. Namun petunjuk teknis tersebut biasanya sampai ke tingkat kecamatan atau kabupaten/kota, satu bulan bahkan kurang sebelum hari “H” pelaksanaan pemilihan atau tes seleksinya. Pertanyaannya, mampukah para guru terpilih, mempersiapkan segala macam persyaratan pemilihan gupres (Portofolio, Penelitian Tindakan Kelas, Karya Inovatif, Presentasi PTK) dalam waktu kurang dari satu bulan?
Berangkat dari pertanyaan tersebut kita ingin berbagi pengalaman, apa yang harus dipersiapkan dan bagaimana kiat-kiatnya agar terpilih menjadi gupres. Berikut bahan atau hal yang harus dipersiapkan lebih awal.
1. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Pada langkah pertama ini, seorang calon gupres harus mengambil langkah bijak, yakni menulis PTK jauh-jauh hari sebelum pelaksanaan pemilihan gupres, atau minimal tiga bulan sebelumnya. Ada pun manfaat langkah ini diambil PTK yang Bapak/Ibu guru tulis dapat sempurna dan tidak menjadi beban pikiran kita, jika tidak rampung penyusunan hasil PTK, maka akan sering direvisi. Jadi, penuntasan penulisan PTK lebih awal akan semakin baik tentunya. Jangan lupa Bapak/Ibu, PTK yang sudah selesai ditulis disahkan oleh Kepala Sekolah dan diketahui oleh Kepala UPTD untuk jenjang TK dan SD atau Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota atau Provinsi untuk jenjang SMP dan SMA/SMK.
Kiat:
Ada pun kiat untuk agar nilai karya PTK dapat maksimal, Bapak/Ibu guru sebaiknya mempelajari terlebih dahulu cara, metode dan prosedur penulisan PTK. Bapak/Ibu guru bisa juga membeli buku tentang cara penulisan PTK di toko, atau meminjam kepada teman gupres yang pernah maju, tapi bukan untuk meniru/menjiplak, tetapi hanya sekedar melihat kerangka, cara penulisan dan pemilihan materi saja, lalu Bapak/Ibu guru membuat PTK dengan cara dan prosedur yang hampir sama tetapi dengan materi/metode yang berbeda. Lebih bagus lagi jika merupakan penemuan baru, jadi bukan materi yang berkisar itu-itu saja.
2. Presentasi PTK/Karya Inovatif (Tes Unjuk Kerja)
Nah, setelah PTK selesai, Bapak/Ibu guru calon peserta gupres segera membuat bahan presentasi. Bahan presentasi tidak perlu terlalu panjang dan mendetail, tetapi secara garis besar saja. Hal ini karena waktu presentasi biasanya dibatasi hanya sekitar 10 sampai 15 menit saja. Bahan presentasi ditampilkan yang pokok-pokok saja tetapi sudah bisa menggambarkan isi dari keseluruhan PTK/Karya inovatif yang Bapak/Ibu guru buat.
Kiat:
a. Langkah awal yang bijak adalah segera mempelajari bagaimana menggunakan Microsoft Power point 2010. Semakin lama memakai dan berlatih maka akan semakin mahir dan luwes (agar tidak kaku/canggung). Akan menjadi bahan “guyon” nantinya jika peserta tidak menguasai penggunaan laptop dan power point.
b. Saat pemilihan seluruh peserta gupres mempersiapkan seluruh materi presentasi beserta alat-alatnya secara mandiri tanpa bantuan orang lain. Hal ini karena ada penilaian tentang “penggunaan media”. Jadi ketika akan presentasi peserta wajib merangkai, membuat koneksi laptop dan LCD proyektor secara mandiri. Jika peserta gagal membuat koneksi dan LCD proyektor sehingga tidak bisa menampilkan gambar/display, maka peserta mempresentasikan PTK/Karya Inovasinya tanpa menggunakan LCD proyektor tetapi dilakukan secara manual/ceramah biasa. Hal ini tentu saja mengurangi penilaian. Selain justru mempersulit peserta dalam mempresentasikan. Sudah capek-capek membuat persiapan matang di rumah akhirnya gagal ditampilkan secara maksimal gara-gara koneksi laptop dan LCD proyektor terhambat. Sayang kan? Maka di rumah berlatihlah merangkai koneksi antara laptop dan LCD proyektor terutama hubungan kabel-kabelnya, jangan sampai salah jalur.
c. Susunan presentasi yang runtut.
Secara garis besar urutannya adalah :
• Pendahuluan/latar belakang masalah dan pemilihan judul.
• Landasan teori/pengajuan hipotesis.
• Metodologi penelitian.
• Hasil penelitian dan pembahasan.
• Penutup/kesimpulan.
d. Buatlah materi presentasi yang sudah jadi dalam bentuk compact disk (CD). Namun jika tidak memungkinkan bisa disimpan di laptop Bapak/Ibu gupres. Namun Jangan lupa membuat salinan/fotokopinya ke flashdisc. Hal ini untuk menjaga kemungkinan rusak bahan presentasi karena salah pengoperasian atau karena virus komputer.
e. Berhubung PTK yang dibuat benar-benar asli hasil pemikiran Bapak/Ibu gupres, maka usahakan saat presentasi sebisa mungkin menjawab pertanyaan dewan juri secara cepat, tepat dan proporsional sesuai dengan isi PTK. Jawaban yang ragu-ragu akan menimbulkan berbagai pertanyaan susulan dan ketidakpercayaan dewan juri.
f. Berhubung waktunya terbatas, maka usahakan menggunakan bahasa yang efektif, singkat namun padat. Usahakan hindari pengulangan dan kata-kata yang tidak perlu.
3. Portofolio
Pembuatan portofolio pemilihan gupres seperti pembuatan portofolio sertifikasi. Boleh tidak sama, tetapi secara garis besar memang hampir sama. Prosedur dan cara pembuatan portofolio biasanya terlampir dalam juknis pemilihan guru berprestasi. Jika tidak ada Bapak/Ibu gupres bisa pinjam berkas/arsip portofolio teman guru yang sudah sertifikasi. Tinggal isinya disesuaikan dengan kondisi/data Bapak/Ibu Guru sendiri. Pembuatan portofolio usahakan dibuat sendiri agar datanya lebih akurat.
Kiat:
a. Agar nilai portofolio bisa maksimal, usahakan semua SK, ijazah, sertifikat, piagam dan tanda penghargaan semuanya sejak menjadi guru dapat tercantum di dalam portofolio.
b. Agar tidak didiskualifikasi, jangan pernah mencoba menggunakan piagam atau sertifikat palsu. Biarlah sertifikat apa adanya seperti sekarang ini saja. Itu sudah lebih dari cukup.
4. Tes Tertulis
Tes tertulis dilaksanakan untuk penilaian unsur kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian dan kompetensi profesional. Dilaksanakan secara terpisah/sendiri-sendiri. Bentuk soal terdiri atas, pilihan ganda (A, B, C, D dan E), jawaban singkat, dan uraian/esai.
Kiat:
a. Agar nilai kompetensi pedagogik bisa maksimal, maka Bapak/Ibu gupres wajib menguasai semua unsur-unsur kompetensi pedagogik
b. Tes kompetensi pedagogik dapat pula berupa soal uraian/esai. Soalnya paling cuma 10 butir, namun jawabannya bisa sampai 2 halaman folio bolak-balik. Agar memudahkan juri dalam menilai, usahakan tulisan rapi dan jelas terbaca.
c. Tes kompetensi kepribadian berupa soal pilihan ganda (pilihan A, B, C, D dan E) sejumlah 150 butir soal dikerjakan dalam waktu 60 menit. Jika waktu habis, petugas akan mengambil lembar jawaban peserta walaupun soal belum dikerjakan semua, tanpa pandang bulu. Untuk itu usahakan menjawab dengan cepat dan akurat. Hindari mengulangi membaca soal karena akan buang-buang waktu saja.
d. Tes Profesional dapat berupa tes number, atau tes numeric tergantung panitia. Bisa juga tes skolastik, psikotes, menggambar dan sebagainya.
5. Karya Tulis/Publikasi Ilmiah
Karya tulis di sini adalah hasil karya tulis dalam bentuk artikel pendidikan yang dimuat di media cetak/majalah baik berskala regional maupun nasional. Misalnya membuat artikel pendidikan di majalah atau jurnal pendidikan dan sebagainya.
Kiat:
a. Agar nilainya bisa maksimal usahakan Bapak/Ibu gupres membuat artikel pendidikan di berbagai media cetak dan tidak hanya sekali. Usahakan pula menulis di media cetak yang sudah mempunyai ISSN. Jika kesulitan maka Bapak/Ibu gupres bisa berlatih menulis dengan membuat blog lewat internet atau di akun facebook.
b. Jangan lupa majalah yang memuat hasil karya tulis Bapak/Ibu gupres difotokopi dan disahkan oleh Kepala Sekolah. Cukup artikelnya saja.
6. Tes Wawancara
Tes wawancara meliputi kompetensi sosial, kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian dan kompetensi profesional. Soal setiap juri berbeda-beda bergantung kebutuhan, pada umumnya hanya 2 sampai 3 soal. Juri mempunyai kewenangan seluas-luasnya untuk mengembangkan pertanyaan dan tidak dapat diganggu gugat.
Kiat:
a. Agar nilai wawancara dapat maksimal usahakan dapat menjawab semua pertanyaan juri dengan kalimat efektif secara tepat akurat dan logis. Jawaban yang terlalu panjang dan bertele-tele pada umumnya kurang disukai dan kadang malah menyulitkan diri sendiri.
b. Usahakan jawaban dalam wawancara apa adanya dan pencerminan hati dari pemikiran murni Bapak/Ibu gupres. Seandainya melatih siswa dan meraih juara, maka dewan juri tidak segan-segan menyuruh mendemonstrasikan kemampuan Bapak/Ibu gupres dalam melatih siswa tersebut. Jika dirasa kurang pas, maka bisa diartikan Bapak/Ibu guru melakukan rekayasa dan manipulasi. Sebaiknya hindari itu. Gupres tidak diukur dari intelektualnya saja, namun sikap dan kepribadian yang santun, jujur dan berbudi pekerti luhurlah yang menjadi acuannya.
7. Persiapan Alat
Pada saat hari “H” pemilihan gupres kelengkapan alat sangat membantu kinerja peserta gupres. Perlengkapan yang kurang akan mempengaruhi cara kerja, waktu dan tenaga. Sehingga pemanfaatan waktu menjadi kurang efektif dan efisien. Perlengkapan apa sajakah yang harus dipersiapkan? Laptop dan flashdisc (penyimpan data). Dalam pemilihan gupres pengadaan laptop mutlak diperlukan. Panitia biasanya hanya menyediakan LCD proyektor, peserta membawa laptop sendiri-sendiri. Flashdisc merupakan media penyimpanan data sebagai cadangan dan transfer data minimal 1 GB.
Kiat:
a. Jika memungkinkan Bapak/Ibu gupres bisa meminjam laptop kepada teman/kenalan. Tetapi jika kesulitan maka membeli sendiri merupakan suatu tindakan profesional. Laptop bekas pun bolehlah yang penting masih normal. Jika kesulitan memilih laptop karena belum berpengalaman, maka ajaklah orang/teman yang sudah berpengalaman.
b. Jangan lupa membawa alat tulis menulis seperti pulpen, pensil, penggaris, busur, penghapus/tipe-ex, dan sebagainya. Usahakan jangan sampai meminjam peserta lain pada saat tes karena akan mengganggu kinerja dan konsentrasi diri sendiri dan peserta lain.
“Pemilihan gupres menciptakan figur guru profesional dan bermartabat.” Demikianlah yang dapat Penulis sampaikan, bukan karena ingin menggurui tetapi ingin sedikit berbagi. Mudah-mudahan membawa manfaat bagi Bapak/Ibu guru semua. Selamat berjuang dan menginspirasi menjadi pemenang dalam ridho Allah. Amin