Ini Dia Healing-nya Seorang Muslim

0
134

Akrab dan sangat masif kita dengar hari ini mengenai istilah yang satu ini, healing. Siapa yang tak kenal dan pernah mendengarnya. Siapa yang setidaknya saat ini masih memiliki gawai dan media sosial, istilah tersebut tentu tak lagi asing. Apalagi bila kita dari kalangan anak muda.

Mengutip dari situs kompas.com, salah satu artikel di sana menyebut bila arti healing menurut Cambridge Dictionary adalah proses untuk menjadi kembali sehat. Sementara, di beberapa literatur lainnya disebutkan secara umum bahwa healing bermakna proses menyembuhkan luka batin yang menimpa seseorang. Jadi, pada intinya, healing mengandung beberapa makna penting yang ada di dalamnya, yaitu luka batin, mengobati, kemudian sembuh.

Namun, hari ini kita sering kali tersuguhi gaung healing oleh anak-anak muda khususnya, yang mengidentikkan kegiatan tersebut dengan sebatas piknik atau liburan. Beberapa model caption ini barangkali banyak kita temui di media sosialnya para anak muda dan siapa saja yang sering berkegiatan di dunia maya.

Healing ke Nampu, pantai cantik di ujung Wonogiri, bareng para bestie yang selalu di hati”
“Daripada pusing, tak apalah sesekali healing ke puncak Sumbing”
“Kapan kita healing lagi bosque? Jangan kerja mulu. Dunia ini luas bosque…”

Apakah kemudian salah bila liburan adalah bentuk healing? Tidak salah tentu saja. Liburan memang salah satu bentuk dari itu. Masih dari lansiran situs kompas, seorang psikolog klinis bernama Veronica Adesla juga mengungkapkan bila aktivitas healing yang bisa dilakukan diri sendiri salah satunya adalah dengan berlibur.

Selain yang berkaitan dengan liburan, ada banyak lagi aktivitas yang sering disebut anak-anak muda ini sebagai bagian dari healing. Beberapa di antaranya seperti meditasi, berkomunitas yang sefrekuensi, mendengar musik kesukaan, membaca buku, menulis, curhat ke sahabat, termasuk menyendiri.

Semua pada dasarnya dimaknai untuk tujuan menyembuhkan atau menghilangkan luka yang menyarang di batin. Itulah healing yang secara bebas rata-rata diartikan masyarakat yang aktif di ranah digital.

Sebuah Usaha yang Terlupa

Menjadi kecenderungan yang lumrah bagi manusia untuk menghindar dari adanya masalah. Meski dari mereka ada yang selalu berusaha lari dari masalah tersebut dan sebagian lainnya berupaya untuk menyelesaikan dengan menghadapinya.

Healing dianggap sebagai bagian dari upaya untuk menyelesaikan problematika ini. Banyak dari kita kemudian melakukan berbagai hal untuk meredakan beragam masalah yang menyangkut batin tersebut. Seperti yang telah disebutkan di atas, banyak dari kita ber-healing ria mulai dari liburan, jalan-jalan, mendengar musik, meditasi, memanjakan diri, dan lain sebagainya.

Namun, sebagai seorang muslim, pernahkah terbesit dalam benak kita mengenai cara healing yang sebetulnya telah dituntunkan dalam Islam sejak empat belas abad silam? Ya, itulah cara healing yang bersumber dari Al-quran. Apa saja misalnya?

Pertama, kita mengenal yang namanya zikir kepada Allah Swt. Barangkali banyak di antara kita tak menyadari bila zikir adalah salah satu bentuk healing yang sangat mujarab. Allah Swt pun telah memfirmankan secara langsung dalam salah satu ayat di dalam Al-quran.
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tentram. (QS. Ar Ra’d : 28)

Zikir adalah usaha atau aktivitas untuk selalu mengingat Allah Swt beserta keagungan-Nya. Hati dan lisan yang senantiasa terlantun zikir akan terbebas dari rasa galau, gelisah, was-was, takut, dan sebagainya. Sebab, semua sikap tersebut tak akan berarti apa-apa bila telah menjadikan Allah Swt sebagai tujuan dan motivasinya. Pertolongan dari-Nya teramat mudah untuk hal-hal seperti itu selama seorang hamba yakin dengan sepenuhnya.

Bukankah ketika hati menjadi tenang dan damai dengan rajin zikir ini adalah bagian healing? Lantas, mengapa kita sering lalai dari hal ini?

Kedua, adalah salat. Sudah tak diragukan lagi bahwa ibadah ini adalah bagian dari healing yang sangat ampuh. Salat adalah salah satu bentuk istirahat sejenak dari kesibukan kita terhadap berbagai aktivitas duniawi. Sebagaimana kita sadari, dunia memang dipenuhi beragam hal yang begitu melelahkan. Semakin dikejar, semakin lelah raga dan jiwa kita. Apalagi bila sampai lupa untuk menyapa Allah Swt dalam tiap sujud penuh kekhusyukan.

“Wahai Bilal, istirahatkan kami dengan salat.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud)

Istirahat dari riuhnya dunia dengan salat sebagaimana perintah Rasulullah Saw kepada sahabat Bilal tersebut, adalah bentuk healing yang sebenarnya telah kita lakukan setiap hari. Hanya saja, lagi-lagi kita sering lupa untuk menyadari.

Tiga, membaca Al-quran. Sudah tak diragukan lagi bahwa dengan membaca kalam dari Allah Swt ini dengan sepenuh hati, betapa ketenangan akan menyelimuti jiwa kita. Ada kedamaian di tiap huruf-huruf yang kita baca. Ada taburan kesejukan di tiap ayatnya yang kita lisankan. Bahkan sebatas mendengar orang yang membacanya pun akan mendatangkan kedamaian hati. Sungguh, betapa kiat healing yang satu ini layak untuk dilakukan setiap harinya.

Empat, bersedekah. Sebuah riset dari Harvard Business School yang penulis kutip dari lokadata.id, menyatakan bahwa kebiasaan memberi atau membantu sesama akan membuat si pemberi ini lebih berbahagia. Begitulah. Ada rasa puas dan hati yang terasa lebih longgar saat kita rutin bersedekah. Muncul perasaan bahagia sebab kita dapat membantu orang lain dengan berbagai bentuk sedekah itu sendiri.

Belum lagi segudang manfaat lainnya dari sedekah yang tak akan cukup bila dibahas dalam tulisan singkat ini. Mulai dari melancarkan rezeki, memanjangkan umur, mendatangkan berbagai keberkahan hidup, dimudahkan segala urusan kita, dan lain-lain. Melihat begitu banyak manfaat yang didapat, sangat tepat bila kita menempatkan sedekah sebagai salah satu cara healing yang juga ampuh.

Itulah beberapa bentuk healing yang sebenarnya murah, mudah, dan sangat dekat dengan kita sehari-hari sebagai seorang muslim. Aktivitas yang sering tanpa kita sadari sebenarnya adalah bagian dari self healing yang telah sejak dulu diajarkan dalam Islam. Jauh sebelum hari ini kita mengenal begitu banyak buku motivasi yang ditulis berbagai pihak dengan mengajarkan konsep healing dari sisi sains dan psikologi.

Bukan hal yang salah bila kita pun turut menerapkan aktivitas healing sebagaimana kita akrab mengenal saat ini. Namun, sebagai seorang muslim tentu perlu untuk memiliki keberbedaan dan lebih luas dalam memaknai healing.

Jadi, tak perlu jauh-jauh sebenarnya kita dalam menyembuhkan luka-luka yang menyerang batin dengan pergi refreshing ke sana kemari serta melakukan berbagai kegiatan ini dan itu. Sudah ada Al-quran dan sunah yang dituntunkan Rasulullah Saw yang mampu menyembuhkannya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here