Self Healing Therapy dengan Menulis

0
99

Banyak orang melakukan beragam cara untuk memulihkan kesehatan jiwanya. Istilah kekiniannya adalah self healing therapy. Ada yang piknik ke tempat-tempat wisata, ada yang muter-muter di mall buat window shoping, ada yang makan-makan bareng keluarga, ada yang check-out di keranjang marketplace, ada yang menghabiskan waktu untuk hobinya, dan lain-lain. Ya, semua itu memang membuat hati menjadi lebih senang, sehingga hati yang awalnya penuh beban, tertekan, pikiran juga stres, menjadi lebih ringan.

Tapi, gak semua orang suka tempat keramaian. Ada yang malah stres kalau ketemu banyak orang. Ada juga orang yang jarang makan-makan di luar, jarang belanja-belanja, jarang piknik, karena ingin menghemat pengeluaran.

Tapi, Sobat Filmi tenang saja, karena ada satu terapi yang efektif mengendurkan beban stres dalam pikiran dan jiwa kita, yang cocok dengan situasi semua orang. Mau yang suka keramaian atau yang suka menyendiri, mau yang hobi belanja atau lebih suka berhemat. Apa itu? jawabannya adalah menulis.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Sunarko, dkk (2018) dalam jurnal yang berjudul Pengaruh ‘Expressive Writing Therapy’ Terhadap Penurunan Depresi, Cemas, dan Stres pada Remaja, dijelaskan bahwa terapi dengan menggunakan aktivitas menulis dapat memberikan pengaruh terhadap penurunan depresi, cemas, stres pada remaja di panti rehabilitasi sosial PSMP Antasena Magelang. Hal ini karena terapi menulis memberikan efek terapeutik pada emosional individu, serta bisa memfasilitasi individu itu untuk menyikapi dan melatih penanganan terhadap emosi diri (alodokter.com).

Karen Baikie, seorang clinical psyichologist dari University of New South Wales menyatakan bahwa ketika kita menuliskan peristiwa-peristiwa traumatik, penuh tekanan, serta peristiwa yang penuh emosi bisa memperbaiki kesehatan fisik dan mental.

Jadi bisa disimpulkan bahwa menulis dipercaya mampu meredakan stres, memecahkan masalah dengan baik, menuangkan perasaan sesuai keinginan, memperbaiki suasana hati, dan meningkatkan daya ingat.

Tapi, menulis yang seperti apa yang bisa mengobati jiwa? Apakah orang yang tidak biasa menulis juga bisa melakukannya? Jawabannya BISA! Karena menulis untuk self healing therapy tidak dibatasi harus bentuknya cerpen, esai, dll.

Berikut beberapa contoh tulisan yang bisa dilakukan:

1. Menulis Ekspresif

Menulis ekspresif yaitu menuliskan apapun yang saat itu sedang dirasakan, perasaan marah, senang, sedih, bingung, kesal, capek, dan lain-lain. Dalam proses menulis, kita tidak perlu memperhatikan aturan dalam kepenulisan seperti tanda baca, ejaan, dan sebagainya. Tulis saja apapun yang terpikirkan saat itu. Setelah menuliskannya, kita tutup sejenak dan istirahat beberapa saat. Setelah baru kita membaca kembali tulisan kita. Dengan cara demikian kita bisa melihat permasalahan yang sedang kita rasakan itu dari sudut pandang yang lain. Selain itu, hati kita akan terasa lebih plong setelah semua uneg-uneg itu diluapkan.

2. Menulis kata motivasi/ quotes/ kata berhikmah

Benar kata orang, kalau pas lagi galau status yang kita tulis biasanya terkesan lebih bijak. Entah nyomot satu ayat Al Quran atau Al Hadis, menuliskan kata-kata dari ceramah ustad, atau mencuplik quotes dari orang-orang ternama. Intinya sama sebenarnya. Tulisan yang kita posting itu (kata motivasi/quotes) adalah cara kita menguatkan sekaligus menasihati diri. Betul kan?

3. Menulis puisi/ syair lagu

Selain jadi lebih bijak, saat jiwa kita sedang diombang-ambing emosi yang tidak menentu biasanya jadi lebih sensitif, lebih melankolis. Makanya, kita jadi mudah membuat puisi atau syair lagu.

Banyak kan contoh musisi yang menghasilkan lagu bagus saat hatinya sedang sedih akibat putus cinta, atau kehilangan orang. Bisa juga saat hatinya sedang dimabuk asmara. Jadi puisi atau syair lagu itu mampu menjadi sarana meluapkan perasaan penulisnya.  

4. Menulis cerita

Kita bisa menuliskan cerita, baik cerita pengalaman kita yang membuat trauma, atau cerita yang membuat kita bahagia, apapun itu. Tuliskan semuanya dengan jujur sesuai kronologisnya. Setelah kita menuliskan, biasanya sedikit demi sedikit beban dan trauma itu akan menjadi lebih  ringan.

Lebih keren lagi jika kita membuat cerita berdasarkan apa yang kita rasakan (based on true story), tetapi dengan menambahkan tokoh, alur, setting yang menarik, tentu akan membuat cerita itu tak hanya mampu meringankan beban hati kita, tetapi juga bisa dinikmati banyak orang sebagai karya tulis yang bermakna.

5. Menulis artikel opini

Sebagian kita mungkin merasa penuh beban di hatinya, juga penuh tekanan pada pikirannya, disebabkan sebuah hal yang berkaitan dengan orang lain, di mana dia merasa tidak cocok atau tidak sependapat dengan hal tersebut. Maka, salah satu cara meluapkan emosi negatif dalam hati kita adalah dengan menuliskan artikel opini tentang hal yang membuat perbedaan pendapat itu.

Kadang, kita susah mengungkapkan pendapat kita dengan cara berbicara. Maka, ungkapkan saja dengan cara menuliskannya. Dengan menuliskan artikel opini itu, bisa saja membuat tak hanya kita yang ringan hati dan pikirannya, tetapi oran lain yang mempunyai beban yang sama juga terbantu, bahwa mereka merasa tidak sendiri dengan pendapat itu.

6. Menulis Diary

Kalau ini sepertinya hampir semua orang terbiasa menulis diary, apalagi saat kecil. Menuliskan beragam hal dalam buku diary kita, entah aktivitas harian, perasaan pada satu hari itu, atau tentang peristiwa-peristiwa tertentu, akan membuat kita terlatih emosinya setiap hari.

Nah, itu dia beberapa jenis tulisan yang bisa kita lakukan sebagai self healing therapy kita. Self healing dengan cara menulis itu tidak harus menunggu beban hidup kita menggunung ya, Sobat Filmi. Justru dengan sering menulis kita bisa mencegah diri dari depresi dan stres yang berlebihan. Jadi, tunggu apalagi? Yuk, menulis, biar sehat jiwa raga. (Asri Istiqomah)


LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here