Puisi Ihwal Kerinduan

2
103

SENJA MEMANGGILKU

Senja memanggilku
Mengundangku dalam dekapan
Membawaku dalam pelukan
Lalu menceritakan dongeng tentang seorang pangeran

Senja menjemputku
Untuk mengakhiri permainan
‘tuk perlihatkan hari rembang petang
yang belum sempurnakan kehadiran

Senja memanggilku
Tapi malam tak kunjung datang
——

DI MANA CINTA?

Pagi masih setia menyapaku
Lewat sinar mentari
Yang menyusup diam-diam di ventilasi

Siang masih temaniku
Arungi hidup
Mengejar mimpi-mimpi

Malampun masih kutemui
Menghitung bintang
Bercengkerama dengan rembulan

Tapi…
Di manakah cinta?
Sudah lama tak kujumpa
——

TANPAMU

Bagaikan berjalan di pekat malam
yang sembunyikan rembulan dan bintang penerang
Ke mana arah hanya bisa diraba dan dirasa
Sebab kunang-kunangpun enggan menyapa

Bagaikan tongkat penyangga si buta
yang kini telah hilang atau patah
Begitulah aku melangkah
Terseok miring berjalan susah

Entahkan tersasar ke rimba tak bernama
Atau mungkin jatuh ke jurang tak berdasar
Entahlah
TanpaMu yang kulihat hanya kegelapan


Previous articleAmanah Menjaga Adik
Next articleHadiah untuk Nisa
Uda Agus
Belajar menulis secara autodidak. Saat ini bergabung dengan FLP Cabang Paliko (Payakumbuh - Lima Puluh Kota). Tulisan pertama dimuat di majalah Annida (Juli, 2001). Buku perdana kumcer Ngebet Nikah (DAR! Mizan, 2004). Tahun 2013 diundang sebagai emerging writer dalam Ubud Writers and Readers Fetival. Sejak tahun 2011 konsisten menggelar Lomba Menulis Cerpen Bersama Uda Agus (LMBUA) hingga sekarang. Berdomisili di Payakumbuh, mengelola Pustaka Dua-2 (Rumah Baca dan Diskusi Sastra) dan www.pustaka22.com. Bisa dihubungi via uda_agus27@yahoo.com atau 085274244342.

2 COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here