SENJA MEMANGGILKU
Senja memanggilku
Mengundangku dalam dekapan
Membawaku dalam pelukan
Lalu menceritakan dongeng tentang seorang pangeran
Senja menjemputku
Untuk mengakhiri permainan
‘tuk perlihatkan hari rembang petang
yang belum sempurnakan kehadiran
Senja memanggilku
Tapi malam tak kunjung datang
——
DI MANA CINTA?
Pagi masih setia menyapaku
Lewat sinar mentari
Yang menyusup diam-diam di ventilasi
Siang masih temaniku
Arungi hidup
Mengejar mimpi-mimpi
Malampun masih kutemui
Menghitung bintang
Bercengkerama dengan rembulan
Tapi…
Di manakah cinta?
Sudah lama tak kujumpa
——
TANPAMU
Bagaikan berjalan di pekat malam
yang sembunyikan rembulan dan bintang penerang
Ke mana arah hanya bisa diraba dan dirasa
Sebab kunang-kunangpun enggan menyapa
Bagaikan tongkat penyangga si buta
yang kini telah hilang atau patah
Begitulah aku melangkah
Terseok miring berjalan susah
Entahkan tersasar ke rimba tak bernama
Atau mungkin jatuh ke jurang tak berdasar
Entahlah
TanpaMu yang kulihat hanya kegelapan
Puisi tentang rindu
Ok’s