Dalam hidup, kamu tentu tak lepas dari yang namanya berpikir. Segala hal yang kamu pikirkan dan cemaskan mulai dari sekolah, hubungan dengan teman, pasangan dan keluarga akan menumpuk yang berujung pada overthinking hingga membuatmu stres. Menurut psikolog Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Nida UL Hasanat, dalam kajian psikologi, overthinking dimaknai sebagai cara berpikir yang berlebihan ke arah yang negatif. Perlu kamu pahami bahwa pemikir dengan overthinking itu berbeda. Kalau pemikir lebih ke arah berpikir hal-hal yang positif, sedangkan overthinking lebih ke yang negatif. Intinya segala sesuatu bila berlebihan tentu berdampak buruk. Sebagai contoh bila makan berlebihan bisa obesitas, olahraga berlebihan bisa kelelahan. Begitu juga ketika kamu berpikir secara berlebihan, maka otakmu akan merasa capek dan bisa berefek buruk pada kesehatan tubuh seperti sakit kepala, asam lambung semakin meningkat dan sebagainya. Seperti lagu Iwa K,
“Kram otak, kram otak.
Empat Efek Overthinking
Berpikir berlebihan akan membawa dampak buruk bagi hidupmu. Diantaranya :
1. Kamu jadi tidak bisa menikmati hidup, tidak asyik kan? Padahal hidup ini indah bila kamu tahu bagaimana cara menikmatinya tanpa rasa cemas, khawatir, prasangka dan takut yang berlebihan.
2. Kamu juga jadi tidak optimal dan fokus dalam bekerja, belajar dan berkarya.
Emosimu jadi tidak stabil dengan mudah marah dan tersinggung, karena otakmu yang tegang akibat berpikir berlebihan dan berprasangka negatif terhadap omongan orang lain. Termasuk dengan menjauhi orang lain akibat rasa insecure dan takut akan penolakan.
3. Kesehatan fisikmu akan terganggu akibat dari ketegangan batin dan otakmu yang berpikir negatif kelewat batas, hingga membuatmu mudah sakit karena imunmu melemah.
4. Biasanya ketika overthinking kamu jadi merasa cemas hingga sulit tidur. Atau sulit menghilangkan pikiran tentang masa lalu yang pernah membuatmu terluka. Selain itu kamu juga selalu merasa bersalah hingga terus memikirkannya secara berulang-ulang.
Menata dan Membersihkan Pikiran Berlebih
Sudah saatnya kamu membersihkan dan menata pikiran yang sudah menumpuk, yang bila tidak dibereskan akan membuatmu semakin stres dan cemas. Salah satu caranya dengan teknik mind decluttering sehingga kamu bisa tetap waras. Teknik ini bertujuan untuk memilah-milah beban pikiran yang tidak penting agar kamu bisa kembali fokus, termotivasi dan produktif. Sederhananya merapikan dan menyingkirkan kembali segala bentuk pikiran yang mengganggu. Menurut Andrea Gondokusumo, seorang Community Relation of Lyfe With Less, mind decluttering penting untuk dilakukan agar tidak berefek pada kesehatan mental. Sebab bila sudah mempengaruhi mental, maka akan berdampak pada kondisi emosi yang tidak stabil dan menjadi lebih sensitif, lalu berujung pada overthinking. Bukan berarti kamu tidak boleh berpikir, hanya saja bila berlebihan tentu tidak baik.
Berikut dua cara mudah melakukan mind decluttering menurut Andrea yaitu:
Pertama dengan menuliskan pikiran yang pertama muncul di kepala. Lalu diteruskan dengan pikiran lain yang ikut muncul. Kamu bisa menuliskannya secara acak dan tidak berurutan dengan tidak memaksakan diri. Hal ini agar kamu bisa mengurai pikiranmu yang keluar ketika kamu menuliskannya, sehingga tidak penuh lagi di kepalamu.
Kedua bila kamu tidak terbiasa menulis, kamu bisa berbicara pada orang yang menurutmu nyaman dan bisa dipercaya seperti pada teman dan anggota keluarga. Langkah terakhir kamu bisa berbicara pada seorang yang ahli seperti psikolog ketika kamu merasa pikiranmu masih terlalu penuh walau telah melakukan kedua cara ini.
Sejatinya hidup ini sudah ada sutradaranya yaitu Tuhan dan kita ibarat pemain. Jadi untuk apa terlalu banyak berpikir secara berlebihan, padahal hidup sudah ada yang mengatur. Tugas kita hanya berusaha memainkan peran dari sutradara dengan sebaik-baiknya dan sesuai aturan. Padahal bila ada keluhan maupun uneg-uneg, pemain tinggal mengkomunikasikannya dengan Sang Sutradara. Sebagai hamba kamu bisa berdoa atau curhat pada Tuhan lewat ibadahmu. Selebihnya serahkan pada Tuhan sebagai sutradara hidupmu untuk mengatasi masalahmu. Terkadang Tuhan membantu dengan memberikan kemudahan atau mengirimkan seseorang yang mau membantumu. Jadi bila sudah kamu pasrahkan dan serahkan semuanya pada Yang Kuasa, maka tunggu saja urusan dan masalahmu akan Dia selesaikan dengan berbagai cara. Kamu juga bisa melakukan meditasi mindfulness yaitu membawa perhatian kita ke momen saat ini dengan berlatih olah nafas sambil menghadirkan apa yang membuatmu cemas akan masa depan maupun rasa takut di masa sekarang.
Irhayati Harun penulis berbagai genre buku dan lebih sering menulis tema psikologi genre keluarga. Tulisannya ia bagikan juga lewat blog www.duniaiir.com. Selain aktif di fb, ig dan tiktok irhayatiharun5