Suatu Pagi di Perut Ibu

0
114

Suatu Pagi di Perut Ibu

Di perut ibu pagi itu
kuraba gerak kaki mungilmu
bersepak memainkan ari-ari
mungkin kau terbangun
setelah mendengar kicau burung
yang bernyanyi di balik pohon

Tapi aku tak mengerti bahasa gerak
yang kutau detak jantungmu
berirama normal
tak cepat tak pelan
berbunyi di telinga stetoskop

Ibu mengelus
saat merasa kau mengeluh
doa-doanya tercurah
bercampur makanan
dan kau pun tenang

Barangkali kau ingin menyantap
beragam sayuran yang kau cium
dari luar kandungan
atau kau sedang berbicara
tentang hidupmu di badan ibu
atau baru saja melafal janji
pada pencipta segala kunci
sebelum aroma dunia kauhirup
disambut pagi dengan senyum
bersinar

Di perut ibu pagi itu
kau bergerak lebih banyak
mencari jalan lahir
bikin ibu keringat dingin
menahan nyeri tembus belakang
hingga terbukalah tirai dunia
untuk kau tangisi

Sarjo, 8 Januari 2023

Membaca Kesombongan

Dalam hidup abu-abu ini
aku membaca manusia
di mana keinginannya
tak pernah cukup
meski seluruh alam ada di perutnya

seperti kisah Firaun

:Pada aliran lembut sungai Nil
ia memerintah
membuang semua bayi laki-laki
pintu-pintu rumah dipukul
menindas kaum lemah

Lalu menyebut diri tuhan
dengan Piramida menjulang
jiwa jelata melayang

Pada akhirnya
ia karam dalam kesombongan
sebagai bukti ia benar tuhan
bagi dirinya sendiri

tapi jiwanya masih hidup
di hati mereka
yang gila takhta

Sarjo, 12122022

Musafir

Di tengah gersangnya akhlak
kau menuntun mata kakiku
menuju perigi keyakinan
lalu melepas dahaga keangkuhan
yang mengering di tubuh sakitku

Kuteguk secangkir airmu
sekilas terbayang-bayang zamzam
dan kisah Hajar mencari setitik air
seperti diriku yang berlari
dari kekeringan hati
dan menemukan ketenangan

Di tengah gersangnya akhlak
aku pelan-pelan tumbuh
setelah membaca nasihatmu
yang orang-orang modern abaikan
bahwa hidup ini serupa padang
sedang aku hanyalah musafir
menumpang minum di rumahmu

Esok yang entah
aku akan pulang
sesuai jadwal ketetapanmu
seperti senja ini

Sarjo, 6 Mei 2022

Mesin Cetak

Seperti mesin,
ibu mencetak anak-anak
di mana rahim sebagai kertas
dan air mata jadi tintanya

Di atas meja operasi
ia menguatkan hati
menghapus ketakutan pada jarum, pisau bedah, gunting pemotong
demi detak jantung janin
yang menjadi surga hidupnya

Dokter mendekat
obat bius melekat
kandungan ibu pelan-pelan disayat
sedang di balik sekat
ada doaku serupa jimat
menyeru selamat!
dan kau lahir tanpa cacat

Di ruangan itu,
ibu masih terbaring
matanya belum bisa memandangmu
sebab obat begitu kuat membius
dan luka-lukanya perih menusuk
seperti mesin
ibu pun butuh rihat

Sarjo, 22 Mei 2022

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here